Klik Pintar - Banyak jalan menuju Roma. Bila anda entrepreneur yang mempunyai kesulitan mengembangkan usaha, equity crowd funding menjadi salah satu alternatif pembiayaan usaha anda.
Apa itu equity crowdfunding? Boleh jadi Fintech crowd funding hampir mirip dengan fintech peer to peer lending. Bila P2P lending merupakan pinjaman secara “peer-to-peer” perbedaanya terletak pada kepemilikan saham dalam bisnis. Fintech P2P lending menampun uang investor melalui platform online dan disalurkan kepada peminjam individu atau entitas bisnis.
Sementara fintech equity crowd funding memiliki risiko lebih besar dibanding P2P lending. Investor crowd funding tidak dapat memprediksi berapa hasil yang didapatkan ketika berinvestasi, sementara P2P lending lebih bisa diprediksi. Pasalnya, ketika menjadi investor, pemberi pinjaman sudah dijanjikan imbal hasil tertentu hingga jatuh tempo.
Fintech equity crowd funding masih terbilang jarang. Investor yang masuk dalam equity crowd funding harus memiliki pemahaman akan model bisnis ini serta memiliki kecukupan modal. Investor juga harus memahami seluk beluk perusahaaan yang diberikan investasi.
Perusahaan fintech equity crowd funding menawarkan aplikasi yang bisa mempertemukan pemilik dana dengan startup/UMKM yang membutuhkan uang. Hal ini membuka kesempatan bagi pelaku UMKM maupun startup untuk mendapatkan pendanaan guna menjalankan bisnisnya. Sekaligus, menjadi alternatif pencarian dana di luar pasar modal serta perbankan.
Pemilik dana bisa memiliki pilihan yang lebih luas untuk berinvestasi, di luar portofolio yang selama ini sudah ada di pasar finansial. Walau Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) memberikan sedikit catatan atas model bisnis yang ditawarkan oleh perusahaan penyedia aplikasi equity crowdfunding Indonesia. Kepala Group Inovasi Keuangan Digital dan Pengembangan Keuangan Mikro OJK Triyono menuturkan, dalam fintech crowd funding, tidak ada pihak yang menjamin bahwa startup maupun UKM mencapai target pendanaan yang memungkinkan bisnis yang dijalankan sesuai dengan target, sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Dalam istilah pasar modal, tidak ada underwriter yang menutup kekurangan dana jika dana dari investor tidak sesuai harapan. Jika dana tidak tercapai, apakah ada jaminan bisnis yang dijalankan bisa berjalan dan sesuai target? Ini menjadi pertanyaan kami. Jika usaha yang dibiayai investor tidak berjalan, bagaimana nantinya investor yang telah menanamkan dananya?
Di samping itu, crowd funding dibedakan menjadi dua jenis, yakni berbasis reward (penghargaan) dan ekuitas. Misalnya bila anda seorang direktur pemula ingin membuat film. Anda beralih ke crowd funding untuk mendapatkan pembiayaan pada film pertama Anda. Untuk membayar kembali donatur Anda dengan uang tunai, Anda menawarkan imbalan lainnya, misalnya tiket premiere film tersebut, penyebutan namanya di credit title dan lain-lain. Ini adalah crowd funding berbasis reward.
Crowd funding berbasis reward tidak benar-benar merupakan investasi. Ini lebih mendekati bentuk sponsor karena bukan sesuatu yang akan Anda hadapi dengan harapan mendapatkan keuntungan finansial.
Sementara platform crowdfunding berbasis ekuitas bekerja lebih mirip investasi konvensional dalam bentuk saham. Pengusaha atau perusahaan pada awalnya menawarkan saham dalam bisnis mereka sebagai imbalan atas pinjaman investasi di muka. Dari sudut pandang bisnis, jika mereka sukses, mereka akan menyerahkan sebagian kecil dari perusahaan mereka dalam bentuk saham.
Selain itu ada juga Social Crowd funding merupakan salah satu metode pendanaan bisnis sosial yang sedang populer. Metode yang memungkinkan orang-orang dapat ‘patungan’ untuk mewujudkan kepentingan sosial. Biasanya pada Crowd funding melibatkan beberapa pihak dalam melakukan pembiayaannya seperti seorang yang membutuhkan dana, supporter (publik yang memberikan dana) dan penyedia platform Crowdfunding. Dari ketiga pihak ini mereka saling terhubung dan memiliki peran masing-masing untuk dapat saling menunjang kebutuhan pihak lainnya, sebagaimana dikutip dari Amartha.com.
Posting Komentar untuk "Crowd Funding Alternatif Pembiayaan Usaha"